LAILATUL IJTIMA’ MWC-NU
KEC. TELUK BATANG KAB. KAYONG UTARA
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Teluk Batang mengadakan acara Lailatul Ijtima’ di masjid Nurul Islam Desa Teluk Batang Selata. Dalam sambutannya Ketua Suriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Teluk Batang KH. Badri Rofi’I menegaskan kepada segenap warga Nahdliyyin untuk selalu menjaga dan melestarikan ajaran Ahlussunnah Waljamaah jangan sampai dipengaruhi oleh faham-faham yang tidak mempunyai dasar yang saat ini banyak masuk kedalam lingkungan kita. Beliau juga mengatakan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam rangka menangkal masuknya faham-faham tersebut, kita sebagai umat islam Ahlussunnah wal jamaah agar selalu selektif dalam menerima ajaran yang ada di sekitar kita, jangan sampai kita mengikuti ajaran yang tidak jelas kebenarannya dan asal usulnya. Beliau juga menegaskan agar warga Nahdliyyin memiliki ilmu yang amaliyah dan beramal yang ilmiyah, artinya memiliki ilmu yang di amalkan dan mengamalkan sesuatu yang ada ilmunya.
Dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ tersebut juga dibacakan Kitab Sullam Taufiq Karya Syaikh Nawawi Banten yang dibacakan olen Ketua Tanfidziyah MWC-NU Kecamatan Teluk Batang, beliau mengatakan kitab Sullam Taufiq ini memuat tiga disiplin ilmu. Pertama, Ilmu Tauhid/ Teologi yang menjadi landasan paling asasi dan menjadi titik tolak segala sikap maupun tingkah laku seorang muslim. Yang kedua, Ilmu Fiqh menjadi landasan normatif bagi segala tingkah laku menyangkut hubungan langsung dengan Allah (Hablum minalloh) maupun sesama makhluk (Hablum minannas). Yang ketiga Ilmu Tashawwuf/Akhlaq yang menjadi landasan sikap mental dalam melakukan segala amal perbuatan. Menurut beliau ketiga macam ilmu ini adalah sesuatu yang terpadu, di amalkan secara komprehensif, serempak dan berkeseimbangan tidak ada yang lebih ditonjolkan dan tidak ada yang boleh di kesampingkan.
Selengkapnya...
Nasab Gus Dur sampai kepada Rasulullah
Gusdur adalah seorang Saadah atau Alawiyin dan nasab keluarga ini telah dipublikasikan di dalam kitab Talkhis karya Abdullah bin Umar Assathiri. Sumber ini konon telah diteliti dan direstui oleh Rais Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah oleh KH. Habib Lutfi Ali Yahya asal Pekalongan. Menurut sumber itu, nasab lengkap Gusdur adalah sebagai berikut :
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
bin
KH. Abdul Wahid Hasyim
bin
KH. Hasyim Asy’ari
bin
KH. As’ari
bin
Abu Sarwan
bin
Abdul Wahid
bin
Abdul Halim
bin
Abdurrohman (P. Sambud Bagda)
bin
Abdul Halim (P. Benawa)
bin
Abdurrohman (Jaka Tingkir)
bin
Ainul Yaqin (Sunan Giri)
bin
Ishak
bin
Ibrohim Asmuro
bin
Jamaludin Khusen
bin
Ahmad Syah Jalal
bin
Abdulloh Khon
bin
Amir Abdul Malik
bin
Alawi
bin
Muhammad Shohibul Mirbat
bin
Ali Choli’ Qosam
bin
Alawi Muhammad
bin
Muhammad
bin
Alawi
bin
Ubaidillah
bin
Ahmad Al-Muhajir Ilallah
bin
Isa Arrumi
bin
Muhammad Annaqib
bin
Ali Al-’Uroidi
bin
Ja’far Shodiq
bin
Muhammad Al-Baqir
bin
Ali Zaenal Abidin
bin
Husein
putra
Siti Fathimah Az-Zahro
binti
Rasulillah, Muhammad saw
Mengenai nasab ini Gus Dur pernah mengatakan
Di Sanaa (Shon’aa), ibukota Republik Yaman, ditengah jamuan kenegaraan menyambut kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, di hadapan Presiden Ali Abdallah Salih dan para tokoh dari qabilah-qabilah utama di Yaman, Presiden Abdurrahman Wahid menegaskan,
“Ana kaman Yamaani… min Basyaiban!”
(Saya ini juga orang Yaman… dari marga Basyaiban). ada seorang teman yang memberikan testimoni mengenai Gus Dur
Selengkapnya...
ABDURRAHMAN WAHID
Tanggal 30 Desember 2009 bertepatan dengan 14 Muharram 1431 Hijriah, Gus dur meninggal dunia pada pukul 18.45. KH Abdurrahman Wahid adalah seorang pemimpin organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, NU tanpa Gus Dur seakan-akan bukan NU bagi saya sendiri.
Gus Dur lah yang mengubah lapangan sepakbola senayan menjadi gelora bung karno.
Gus Dur lah yang mengangkat orang tionghoa di Indonesia dgn menjadikan imlek sebagai hari libur dan karena Gus Dur-lah agama di Indonesia tidak 5 tapi 6 yang diakui (agama konghucu).
Gus Dur dekat dengan orang yang menjadi minoritas di negeri ini ( orang tionghoa ).
Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui masih ada keturunan dari Rasulullah (walau masih banyak pertentangan).
Berkat Gus Dur lah saudara kita, etnis Tionghoa, bisa merayakan Tahun Baru Imlek dan menjadikannya sebagai hari libur nasional
Pas zamam gusdur presiden, imlek libur dan barongsai ga dilarang
Gus Dur Pembebas Etnis Tionghoa (karena itu beliau dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia)
Pada 31 Desember 1999, Gus Dur yang menyempatkan diri melewatkan pergantian tahun di Jayapura sekaligus menyatakan mengembalikan nama “Papua” untuk mengganti “Irian Jaya” yang diberikan pada pemerintahan Presiden Soeharto. Sekretaris Jendral (Sekjen) Presidium Dewan Papua (PDP), Thaha M Al hamid
Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui sebagai seorang wali.
‘NU tanpa Gus dur seakan-akan kehilangan cita rasa’.
Beberapa minggu yang lalu saya chatting dengan seorang teman, saya bilang kalo Syekh Nazim, Syekh Hisyam (Beliau berdua Mursyid dan Khalifah Tareqat Naqsabandiyah Haqqani) kedua-duanya ialah wali Allah. Terus teman saya bertanya , ‘Gus Dur itu wali atau bukan mas ?’ , dan saya jawab ‘Tunggu saja kalo Gus Dur meninggal’. Dan sekarang Gus Dur meninggal, mereka yang menentang Gus Dur, menghina2 Gus Dur silahkan melihat bagaimana Gus Dur betul2 dicintai dan dimulyakan oleh sebagian besar ummat islam di Indonesia, bahkan oleh orang diluar islam sekalipun.
Bener benar Rahmatal Lil Alamin..
Selamat jalan Gus … Kami yakin panjengan wali …. mbah hasyim juga wali
Profil
ABDURRAHMAN WAHID
DATA PRIBADI
Kewarganegaran :
Indonesia
Tempat, Tanggal Lahir :
Jombang Jawa Timur, 4 Agustus 1940
Istri :
Sinta Nuriyah
Anak :
1. Alissa Qotrunnada Munawaroh (P)
2. Zannuba Arifah Chafsoh (P)
3. Annita Hayatunnufus (P)
4. Inayah Wulandari (P)
ALAMAT
Rumah :
Jl. Warung Silah No. 10, Ciganjur
Jakarta Selatan 12630 - Indonesia
PENDIDIKAN
1966-1970
Universitas Baghdad, Irak
Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab
1964-1966
Al Azhar University, Cairo, Mesir
Fakultas Syari’ah (Kulliyah al-Syari’ah)
1959-1963
Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Indonesia
1957-1959
Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
JABATAN
1998-Sekarang
Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia
Ketua Dewan Syura DPP PKB
2004-Sekarang
The WAHID Institute, Indonesia
Pendiri
2000-Sekarang
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Indonesia
Mustasyar
2002-Sekarang
Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia
Rektor
PENGALAMAN JABATAN
1999-2001
Presiden Republik Indonesia
1989-1993
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI
1987-1992
Ketua Majelis Ulama Indonesia
1984-2000
Ketua Dewan Tanfidz PBNU
1980-1984
Katib Awwal PBNU
1974-1980
Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng
1972-1974
Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang
Dekan dan Dosen
PENGALAMAN ORGANISASI
2003
Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional
Penasehat
2002
Solidaritas Korban Pelanggaran HAM
Penasehat
1990
Forum Demokrasi
Pendiri dan Anggota
1986-1987
Festifal Film Indonesia
Juri
1982-1985
Dewan Kesenian Jakarta
Ketua Umum
1965
Himpunan Pemuda Peladjar Indonesia di Cairo - United Arab Republic (Mesir)
Wakil Ketua
AKTIVITAS INTERNASIONAL
2003-Sekarang
Non Violence Peace Movement, Seoul, Korea Selatan
Presiden
2003-Sekarang
International Strategic Dialogue Center, Universitas Netanya, Israel
Anggota Dewan Internasional bersama Mikhail Gorbachev, Ehud Barak and Carl Bildt
2003-Sekarang
International Islamic Christian Organization for Reconciliation and Reconstruction (IICORR), London, Inggris
Presiden Kehormatan
2002-Sekarang
International and Interreligious Federation for World Peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat
Anggota Dewan Penasehat Internasional
2002
Association of Muslim Community Leaders (AMCL), New York, Amerika Serikat
Presiden
1994-Sekarang
Shimon Perez Center for Peace, Tel Aviv, Israel
Pendiri dan Anggota
1994-1998
World Conference on Religion and Peace (WCRP), New York, Amerika Serikat
Presiden
1994
International Dialogue Project for Area Study and Law, Den Haag, Belanda
Penasehat
1980-1983
The Aga Khan Award for Islamic Architecture
Anggota Dewan Juri
PENGHARGAAN
2004
Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta, Indonesia
2004
The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia
2003
Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat
2003
World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan
2003
Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris “Dare to Fail”, Kuala Lumpur, Malaysia
2002
Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Indonesia.
2002
Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
2001
Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat
2000
Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat
2000
Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International
1998
Man of The Year, Majalah REM, Indonesia
1993
Magsaysay Award, Manila , Filipina
1991
Islamic Missionary Award , Pemerintah Mesir
1990
Tokoh 1990, Majalah Editor, Indonesia
DOKTOR KEHORMATAN
2003
Netanya University , Israel
2003
Konkuk University, Seoul, South Korea
2003
Sun Moon University, Seoul, South Korea
2002
Soka Gakkai University, Tokyo, Japan
2000
Thammasat University, Bangkok, Thailand
2001
Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand
2000
Pantheon Sorborne University, Paris, France
1999
Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand
HOBI
Mendengarkan dan menyaksikan pagelaran Wayang Kulit.
Mendengarkan musik, terutama lagu-lagu karya Beethoven berjudul Symphony No. 9 th, Mozart dalam 20 th piano concerto, Umm Khulsum dari Mesir, Janis Joplin dan penyanyi balada Ebiet G. Ade.
Mengamati pertandingan sepak bola, terutama liga Amerika latin dan liga Eropa.
Mendengarkan audio book, terutama mengenai sejarah dan biografi.
Abdurrahman Wahid telah menghasilkan beberapa buah buku. Hingga saat ini dia terus menulis kolom di sejumlah surat kabar. Selain itu, dia masih aktif memberikan ceramah kepada publik di dalam maupun luar negeri.
“waktu PKB pertama kali kampanye nasional dibandung,
saya ikut kampanye,kbetulan ada seorang bapak menggendong anaknya yg lumpuh nekad ke panggung ingin menemui gusdur,
gusdur menyuruh kpd para banser untuk membiarkannya naik
,setelah gusdur berdoa, trus ngasihin air aqua sm si bpk tsb,agar diminumkan sm anaknya, dan si bpk itu berdoa brsama sama gusdur, lalu anaknya sama gusdur disuruh berdiri,,masya allah,,,semua hadir disitu pada takbir mas anaknya bisa berdiri,,, saya msh ingat, walu waktu itu saya msh di sma ”
Selengkapnya...