JIHAD RAHMATAN LIL ALAMIN

JIHAD RAHMATAN LIL ALAMIN

Islam merespon pemikiran yang berkembang dengan pemikiran, sedangkan kekaburan direspon dengan argumentasi. Dari perspektif ini terlihat jelas bahwa islam tidak memaksakan doktrin pemikiran dan tidak mengenal kekerasan dalam berdakwah. Dakwah islam dilakukan dan disampaikan dengan hikmah dan mau’idzoh hasanah (Ud’u Ilaa Sabiili Rabbika Bil Mau’idzotilhasanah). Islam membukaruang untuk berdialog dengan pihak-pihak yang berseberangan namun disamping itu islam menolak debat kusir, debat yang dilakukan dengan kekerasan dan radikalisme baik secara metodologis maupun taktis. Firman Alloh dan ajaklah mereka berdialog dengan baik (Wajadilhum Billatii Hiya Ahsan)

Pada saat sekarang ada sekelompok orang islam yang menyampaikan dakwah dengan cara-cara ekstrim dan kekerasan, dan untuk melegitimasi aksinya mereka menggunakan label jihad. Perbuatan ini sangat menodai citra islam sendiri sebagai agama yang membawa misi perdamaian (rahmatan lil alamin). Mereka mempersempit makna jihad dari aspek literalnya dengan fokus pada realitas kekerasan. Untuk itulah pemahaman seperti ini perlu di koreksi.

Untuk memperluas pemahaman tentang jihad, dapat kita rujuk pada salah satu kitab yang selalu dikaji di lingkungan pesantren, yakni kitab Fathil Mu’in, karya Syaikh Zainuddin Al Malibari (W. 1522 M), salah seorang ulama dari lingkungan madzhab Syafi’i. penulis kitab tersebut dengan bahasa sederhana mengemukakan suatu ta’bir atau ungkapan yang memiliki makna dan implikasi luar biasa. Menurutnya, “Al-jihadu fardu kifayatin fi kulli ‘amin.marratan” Artinya, jihad itu fardu kifayah satu tahun satu kali. Kemudian ditambahkan, jihad itu ada empat macam : “Istbatu wujudillahi, waiqamatu syari’atillahi, al-qital fi sabilillahi, wadaf’u dlararin ma’sumin musliman kana aw ghaira muslimin bil ith’ami, wal iksa’i, wal iskani, wa tsamaniddawa’i, wa ujratuttamridi”

Jihad yang pertama adalah Istbatu wujudillahi yakni menegaskan eksistensi Allah dimuka bumi, seperti melantunkan adzan untuk shalat berjama’ah, takbir serta berbagai macam dzikir dan wirid. Kedua adalah Iqamatu syari’atillahi yakni menegakkan syari’at dan nilai-nilai agama seperti shalat, puasa, zakat, haji, nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kebenaran. Jihad ketiga adalah Al-qital fi sabilillahi berperang dijalan Allah. Artinya, jika ada komunitas yang memusuhi kita dengan segala argumentasi yang dibenarkan agama, kita bisa berperang sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan allah. Keempat adalah Daf’u dlararin ma’sumin musliman kana aw dzimmiyan, yakni mencukupi kebutuhan dan kepentingan orang yang harus ditanggung oleh pemerintah, baik itu muslim atau kafir dzimmi. Cara pemenuhan kebutuhan tersebut, menurut penulis kitab fathul mu’in di antaranya dengan mencukupi kebutuhan :

Ith’am, (jaminan pangan) yakni mengupayakan masyarakat untuk mendapatkan hak kelangsungan hidup, seperti harga senbako terjangkau, subsidi bagi fakir dan miskin, santunan bagi orang terlantar, dan lain-lain.

Iksa’. (jaminan sandang) yakni memperjuangkan agar masyarakat mampu memperoleh kebutuhan sandang secara cukup, seperti harga tekstil terjangkau, tersedianya pakaian yang sesuai dengan kemampuan masyarakat.

Iskan. (jaminan papan)
, yaitu mengusahakan agar masyarakat mampu mendapatkan kebutuhan tempat tinggal, seperti pengadaan rumah sederhana yang harganya terjangkau, kredit perumahan yang tidak menjerat dan memberatkan dll.

Tsamaniddawa’ (jaminan obat-obatan), yakni mengupayakan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan atas obat-obatan, seperti subsidi obat murah bagi masyarakat tidak mampu, sosialisasi gaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan.

Ujratuttamrid (jaminan kesehatan), yakni mengusahakan agar orang-orang yang jatuh sakit tidak terbebani oleh ongkos berobat yang tidak terjangkau. Masyarakat yang terserang penyakit harus mendapatkan pelayanan yang cukup hingga sembuh, seperti pengadaan puskesmas dengan layanan yang baik dan terjangkau, pengobatan gratis bagi yang tidak mampu, dll.

Lima jaminan kebutuhan dasar ini menjad prinsip dasar kemaslahatan umat. Prinsip ini pula yang menjadi orentasi perjuangan nabi Muhammad Saw. Lima dasar ini jika benar-benar direalisasikan akan melahirkan orang-orang islam yang bersemangat tinggi dalam menjalankan ajaran islam, dan islam akan dikenal sebagai agama yang rahmatan lil alamin. /SAG Selengkapnya...

ISLAM MEMBANGUN PERSAUDARAAN UNIVERSAL

ISLAM MEMBANGUN PERSAUDARAAN UNIVERSAL
Islam membangun masyarakat berlandaskan kepada asas ukhuwah atau persaudaraan dan persatuan antara sesama. Tujuannya adalah agar tidak ada lagi peluang ter jadinya perpecahan dan kekerasan yang disebabkan oleh sara, yaitu etnik, ras, agama, strata sosial maupun mazhab. Islam menegaskan bahwa semua manusia bersaudara, sama-sama beribadah kepada Allah dan sama-sama anak cucu adam, seperti sabda Rasulullah :

Sesungguhnya Tuhan kalian satu dan orang tua kalian satu. (HR. Ahmad)
Hal ini selaras dengan firman Allah :

Innamal mu’minuna ikhwatun Faaslihu baina akhowaikum. (sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka berbuat baiklah diantara saudara-saudaramu).

Islam menempatkan perdamaian diatas segala-galanya. Sampai orang non muslim yang hidup di daerah Islam pun harus dilindungi. Mereka dilindungi Allah, Rasulnya dan kaum muslimin. Keamanan kehidupan mereka diperoleh karena mereka memiliki kometmen tidak akan memusuhi Islam dan umat Islam. Bagi umat Islam sendiri, kometmen untuk memberikan jaminan keamanan, pembelaan, perlakuan baik dan keadilan kepada orang –orang non Islam merupakan ibadah. Bisa jadi, pemberian label bahwa kalangan non muslim berada dalam “Jaminan Keamanan” orang-orang Islam akan menyinggung dan merendahkan martabat mereka. Untuk itu kita tidak perlu member sebutan apa-apa, karena hakikat sesuatu bukan pada pengungkapannya namun pada subtansinya, seperti yang dilakukan Umar bin Khattab kepada kalangan non muslim, yaitu saat kaum Nashara Arab, tepatnya dari Bani Taghlabmerasa terhina dengan kalimat “Jizyah” yang dipersyaratkan Umar. Lalu mereka ingin membayar semua yang diminta dan disyaratka pemerintahan Umar bahkan lebih dari itu asal dengan nama shadakah bukan jizyah. Maka Umar menerima tawaran itu, dan Umar berkata “Mereka orang-orang bodoh, rela menerima subtansi jizyah tetapi menolak namanya!”

Islam menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Islam juga menjaga darah, kehormatan dan harta mereka sebagaimana Islam menjaga kaum muslim sendiri. Kalangan non muslim dijamain keamanannya baik dari gangguan dalam negeri maupun ancaman luar negeri sebagaimana Islam menjamin keamanan terhadap kaum muslim sendiri. Islam memberikan hak-hak non muslim secara global sebagaimana hak-hak kaum muslimin, dan mewajibkan mereka untuk memenuhi kewajiban sebagaimana kaum muslimin memenuhi kewajiban, kecuali apa yang dikecualikan yang berkaitan dengan karakter tia-tiap agama. Bukankah ini semua selaras dengan firman Allah dalam Al Qur’an “Wamaa Arsalnaka Illa Rahmatan Lil Alamin ( Tidak aku utus engkau wahai Muhammad melainkan untuk membawa misi perdamaian).? Selengkapnya...

LAILATUL IJTIMA’ MWC-NU

LAILATUL IJTIMA’ MWC-NU
KEC. TELUK BATANG KAB. KAYONG UTARA

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Teluk Batang mengadakan acara Lailatul Ijtima’ di masjid Nurul Islam Desa Teluk Batang Selata. Dalam sambutannya Ketua Suriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Teluk Batang KH. Badri Rofi’I menegaskan kepada segenap warga Nahdliyyin untuk selalu menjaga dan melestarikan ajaran Ahlussunnah Waljamaah jangan sampai dipengaruhi oleh faham-faham yang tidak mempunyai dasar yang saat ini banyak masuk kedalam lingkungan kita. Beliau juga mengatakan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam rangka menangkal masuknya faham-faham tersebut, kita sebagai umat islam Ahlussunnah wal jamaah agar selalu selektif dalam menerima ajaran yang ada di sekitar kita, jangan sampai kita mengikuti ajaran yang tidak jelas kebenarannya dan asal usulnya. Beliau juga menegaskan agar warga Nahdliyyin memiliki ilmu yang amaliyah dan beramal yang ilmiyah, artinya memiliki ilmu yang di amalkan dan mengamalkan sesuatu yang ada ilmunya.

Dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ tersebut juga dibacakan Kitab Sullam Taufiq Karya Syaikh Nawawi Banten yang dibacakan olen Ketua Tanfidziyah MWC-NU Kecamatan Teluk Batang, beliau mengatakan kitab Sullam Taufiq ini memuat tiga disiplin ilmu. Pertama, Ilmu Tauhid/ Teologi yang menjadi landasan paling asasi dan menjadi titik tolak segala sikap maupun tingkah laku seorang muslim. Yang kedua, Ilmu Fiqh menjadi landasan normatif bagi segala tingkah laku menyangkut hubungan langsung dengan Allah (Hablum minalloh) maupun sesama makhluk (Hablum minannas). Yang ketiga Ilmu Tashawwuf/Akhlaq yang menjadi landasan sikap mental dalam melakukan segala amal perbuatan. Menurut beliau ketiga macam ilmu ini adalah sesuatu yang terpadu, di amalkan secara komprehensif, serempak dan berkeseimbangan tidak ada yang lebih ditonjolkan dan tidak ada yang boleh di kesampingkan. Selengkapnya...

Nasab Gus Dur sampai kepada Rasulullah

Gusdur adalah seorang Saadah atau Alawiyin dan nasab keluarga ini telah dipublikasikan di dalam kitab Talkhis karya Abdullah bin Umar Assathiri. Sumber ini konon telah diteliti dan direstui oleh Rais Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah oleh KH. Habib Lutfi Ali Yahya asal Pekalongan. Menurut sumber itu, nasab lengkap Gusdur adalah sebagai berikut :

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

bin

KH. Abdul Wahid Hasyim

bin

KH. Hasyim Asy’ari

bin

KH. As’ari

bin

Abu Sarwan

bin

Abdul Wahid

bin

Abdul Halim

bin

Abdurrohman (P. Sambud Bagda)

bin

Abdul Halim (P. Benawa)

bin

Abdurrohman (Jaka Tingkir)

bin

Ainul Yaqin (Sunan Giri)

bin

Ishak

bin

Ibrohim Asmuro

bin

Jamaludin Khusen

bin

Ahmad Syah Jalal

bin

Abdulloh Khon

bin

Amir Abdul Malik

bin

Alawi

bin

Muhammad Shohibul Mirbat

bin

Ali Choli’ Qosam

bin

Alawi Muhammad

bin

Muhammad

bin

Alawi

bin

Ubaidillah

bin

Ahmad Al-Muhajir Ilallah

bin

Isa Arrumi

bin

Muhammad Annaqib

bin

Ali Al-’Uroidi

bin

Ja’far Shodiq

bin

Muhammad Al-Baqir

bin

Ali Zaenal Abidin

bin

Husein

putra

Siti Fathimah Az-Zahro

binti

Rasulillah, Muhammad saw

Mengenai nasab ini Gus Dur pernah mengatakan

Di Sanaa (Shon’aa), ibukota Republik Yaman, ditengah jamuan kenegaraan menyambut kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, di hadapan Presiden Ali Abdallah Salih dan para tokoh dari qabilah-qabilah utama di Yaman, Presiden Abdurrahman Wahid menegaskan,

“Ana kaman Yamaani… min Basyaiban!”

(Saya ini juga orang Yaman… dari marga Basyaiban). ada seorang teman yang memberikan testimoni mengenai Gus Dur Selengkapnya...

ABDURRAHMAN WAHID



Tanggal 30 Desember 2009 bertepatan dengan 14 Muharram 1431 Hijriah, Gus dur meninggal dunia pada pukul 18.45. KH Abdurrahman Wahid adalah seorang pemimpin organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, NU tanpa Gus Dur seakan-akan bukan NU bagi saya sendiri.

Gus Dur lah yang mengubah lapangan sepakbola senayan menjadi gelora bung karno.

Gus Dur lah yang mengangkat orang tionghoa di Indonesia dgn menjadikan imlek sebagai hari libur dan karena Gus Dur-lah agama di Indonesia tidak 5 tapi 6 yang diakui (agama konghucu).

Gus Dur dekat dengan orang yang menjadi minoritas di negeri ini ( orang tionghoa ).

Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui masih ada keturunan dari Rasulullah (walau masih banyak pertentangan).

Berkat Gus Dur lah saudara kita, etnis Tionghoa, bisa merayakan Tahun Baru Imlek dan menjadikannya sebagai hari libur nasional

Pas zamam gusdur presiden, imlek libur dan barongsai ga dilarang

Gus Dur Pembebas Etnis Tionghoa (karena itu beliau dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia)

Pada 31 Desember 1999, Gus Dur yang menyempatkan diri melewatkan pergantian tahun di Jayapura sekaligus menyatakan mengembalikan nama “Papua” untuk mengganti “Irian Jaya” yang diberikan pada pemerintahan Presiden Soeharto. Sekretaris Jendral (Sekjen) Presidium Dewan Papua (PDP), Thaha M Al hamid

Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui sebagai seorang wali.

‘NU tanpa Gus dur seakan-akan kehilangan cita rasa’.

Beberapa minggu yang lalu saya chatting dengan seorang teman, saya bilang kalo Syekh Nazim, Syekh Hisyam (Beliau berdua Mursyid dan Khalifah Tareqat Naqsabandiyah Haqqani) kedua-duanya ialah wali Allah. Terus teman saya bertanya , ‘Gus Dur itu wali atau bukan mas ?’ , dan saya jawab ‘Tunggu saja kalo Gus Dur meninggal’. Dan sekarang Gus Dur meninggal, mereka yang menentang Gus Dur, menghina2 Gus Dur silahkan melihat bagaimana Gus Dur betul2 dicintai dan dimulyakan oleh sebagian besar ummat islam di Indonesia, bahkan oleh orang diluar islam sekalipun.

Bener benar Rahmatal Lil Alamin..

Selamat jalan Gus … Kami yakin panjengan wali …. mbah hasyim juga wali



Profil

ABDURRAHMAN WAHID

DATA PRIBADI

Kewarganegaran :
Indonesia

Tempat, Tanggal Lahir :
Jombang Jawa Timur, 4 Agustus 1940

Istri :
Sinta Nuriyah

Anak :
1. Alissa Qotrunnada Munawaroh (P)
2. Zannuba Arifah Chafsoh (P)
3. Annita Hayatunnufus (P)
4. Inayah Wulandari (P)

ALAMAT

Rumah :
Jl. Warung Silah No. 10, Ciganjur
Jakarta Selatan 12630 - Indonesia

PENDIDIKAN

1966-1970
Universitas Baghdad, Irak
Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab




1964-1966
Al Azhar University, Cairo, Mesir
Fakultas Syari’ah (Kulliyah al-Syari’ah)

1959-1963
Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Indonesia

1957-1959
Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia



JABATAN

1998-Sekarang
Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia
Ketua Dewan Syura DPP PKB

2004-Sekarang
The WAHID Institute, Indonesia
Pendiri

2000-Sekarang
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Indonesia
Mustasyar

2002-Sekarang
Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia
Rektor



PENGALAMAN JABATAN

1999-2001
Presiden Republik Indonesia

1989-1993
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI

1987-1992
Ketua Majelis Ulama Indonesia

1984-2000
Ketua Dewan Tanfidz PBNU

1980-1984
Katib Awwal PBNU

1974-1980
Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng

1972-1974
Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang
Dekan dan Dosen



PENGALAMAN ORGANISASI

2003
Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional
Penasehat

2002
Solidaritas Korban Pelanggaran HAM
Penasehat

1990
Forum Demokrasi
Pendiri dan Anggota

1986-1987
Festifal Film Indonesia
Juri

1982-1985
Dewan Kesenian Jakarta
Ketua Umum

1965
Himpunan Pemuda Peladjar Indonesia di Cairo - United Arab Republic (Mesir)
Wakil Ketua



AKTIVITAS INTERNASIONAL

2003-Sekarang
Non Violence Peace Movement, Seoul, Korea Selatan
Presiden

2003-Sekarang
International Strategic Dialogue Center, Universitas Netanya, Israel
Anggota Dewan Internasional bersama Mikhail Gorbachev, Ehud Barak and Carl Bildt

2003-Sekarang
International Islamic Christian Organization for Reconciliation and Reconstruction (IICORR), London, Inggris
Presiden Kehormatan

2002-Sekarang
International and Interreligious Federation for World Peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat
Anggota Dewan Penasehat Internasional

2002
Association of Muslim Community Leaders (AMCL), New York, Amerika Serikat
Presiden

1994-Sekarang
Shimon Perez Center for Peace, Tel Aviv, Israel
Pendiri dan Anggota

1994-1998
World Conference on Religion and Peace (WCRP), New York, Amerika Serikat
Presiden

1994
International Dialogue Project for Area Study and Law, Den Haag, Belanda
Penasehat

1980-1983
The Aga Khan Award for Islamic Architecture
Anggota Dewan Juri



PENGHARGAAN

2004
Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta, Indonesia

2004
The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia

2003
Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat

2003
World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan

2003
Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris “Dare to Fail”, Kuala Lumpur, Malaysia

2002
Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Indonesia.

2002
Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

2001
Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat

2000
Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat

2000
Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International

1998
Man of The Year, Majalah REM, Indonesia

1993
Magsaysay Award, Manila , Filipina

1991
Islamic Missionary Award , Pemerintah Mesir

1990
Tokoh 1990, Majalah Editor, Indonesia



DOKTOR KEHORMATAN

2003
Netanya University , Israel

2003
Konkuk University, Seoul, South Korea

2003
Sun Moon University, Seoul, South Korea

2002
Soka Gakkai University, Tokyo, Japan

2000
Thammasat University, Bangkok, Thailand

2001
Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand

2000
Pantheon Sorborne University, Paris, France

1999
Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand



HOBI

Mendengarkan dan menyaksikan pagelaran Wayang Kulit.

Mendengarkan musik, terutama lagu-lagu karya Beethoven berjudul Symphony No. 9 th, Mozart dalam 20 th piano concerto, Umm Khulsum dari Mesir, Janis Joplin dan penyanyi balada Ebiet G. Ade.

Mengamati pertandingan sepak bola, terutama liga Amerika latin dan liga Eropa.

Mendengarkan audio book, terutama mengenai sejarah dan biografi.

Abdurrahman Wahid telah menghasilkan beberapa buah buku. Hingga saat ini dia terus menulis kolom di sejumlah surat kabar. Selain itu, dia masih aktif memberikan ceramah kepada publik di dalam maupun luar negeri.





“waktu PKB pertama kali kampanye nasional dibandung,
saya ikut kampanye,kbetulan ada seorang bapak menggendong anaknya yg lumpuh nekad ke panggung ingin menemui gusdur,

gusdur menyuruh kpd para banser untuk membiarkannya naik

,setelah gusdur berdoa, trus ngasihin air aqua sm si bpk tsb,agar diminumkan sm anaknya, dan si bpk itu berdoa brsama sama gusdur, lalu anaknya sama gusdur disuruh berdiri,,masya allah,,,semua hadir disitu pada takbir mas anaknya bisa berdiri,,, saya msh ingat, walu waktu itu saya msh di sma ” Selengkapnya...

    Menu

    BUKA | TUTUP

    NU Kayong Utara

    Chat


    ShoutMix chat widget

    Download Kitab

    Ebook Islam

    Kitab Klasik